Setelah mengulas apa itu antibiotik dan cara penggunaannya, selanjutnya kita akan membahas mengenai resistensi antibiotik.
Apa itu
Resistensi Antibiotika?
Resistensi
antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk melawan efek dari antibiotik, yaitu
bakteri tidak dibunuh, dan pertumbuhan bakteri tidak berhenti. Bakteri resisten
akan bertahan terhadap paparan antibiotik dan terus berkembang biak di tubuh
yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian yang lebih banyak dan
meningkatkan resiko penyebaran ke orang lain.
Resistensi antibiotik, semakin lama kuman menginfeksi semakin sulit dibasmi, penyakit menjadi sulit sembuh |
Apa Penyebab
Resistensi Antibiotika?
Resistensi antibiotik dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang salah dan tidak dihabiskan. Penggunaan yang salah seperti tidak meminum sesuai aturan, terutama tanpa resep dokter, dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Resistensi antibiotik dapat disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang salah dan tidak dihabiskan. Penggunaan yang salah seperti tidak meminum sesuai aturan, terutama tanpa resep dokter, dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik.
Suatu bakteri dapat menibulkan resistensi terhadap obat melalui lima sebab,
yaitu:
1. Perkecualian
dari obat. Contohnya, bakteri Staphylococcus aureus menjadi resisten terhadap
tetrasiklin karena terjadi penghapusan mekanisme akumulasi tetrasiklin.
2. Organisme
atau bakteri tersebut memiliki enzime perusak. Contohnya, bakteri
Staphylococcus aureus memiliki enzim penisilinase yang dapat mengubah atau
menghidrolisis penisilin menjai asam penisiloat yang tidak mampu membunuh bakteri
tersebut.
3. Organisme
atau bakteri tersebut mengambil enzim yang dapat memodifikasi obat. Contohnya,
sel kanker dapat memodifikasi senyawa purin atau pirimidin menjadi
ribonukleotida.
4. Resistensi
dalam bentuk sekresi suatu substansi oleh organisme atau bakteri dala jumlah
berlebihan dan merupakan metabolit yang antagonis bagi suatu obat Contohnya,
bakteri pneumokokus resisten terhadap sulfonamida karena tebentuknya sejumlah
zat tambahan.
5. Perubahan
genetik diantara bakteri. Contohnya, bakteri Gram negatif (penyebab disentri,
kolera, dan tipus) dapat mentransfer DNA ke bakteri lain sehingga bakteri –
bakteri tersebut menjadi tahan terhadap tetrasiklin dan kloramfenikol.
Apa Akibat
Resistensi Antibiotika?
Akibat dari terjadinya resistensi antibiotik terutama
pada infeksi yang telah resisten yaitu menyebabkan penyakit yang diderita
menjadi semakin parah, dimana orang – orang dengan infeksi ini:
1. Memerlukan
peningkatan waktu pemulihan (waktu pemulihan lebih lama)
2. Cenderung
dikenakan peningkatan biaya pengobatan
3. Dapat
menyebabkan kematian karena infeksi yang lebih kuat
4. Konsekuensi
yang dihadapi yaitu dokter harus merekomendasikan pilihan obat antibiotik kedua
atau ketiga untuk pengobatan ketika bakteri yang menyebabkan infeksi tidak
bekerja terhadap pemilihan obat antibiotik pertama. Adanya obat alternatif
(pilihan obat kedua atau ketiga) mungkin kurang efektif, lebih beracun, dan
lebih mahal.
Bagaimana
Mencegah Resistensi Antibiotika?
Cuci tangan dengan benar menghindari infeksi |
- Mencegah infeksi, dan mencegah penyebaran resistensi. Menghindari infeksi menjadi hal pertama yang dapat dilkukan untuk mengurangi jumlah antibiotik yang digunakan dan mengurangi kemungkinan resistensi akan berkembang selama terapi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah resistensi infeksi terhadap obat, diantaranya dengan imunisasi, menyiapkan makanan dengan aman, mencuci tangan, dan menggunakan antibiotik seperti yang diarahkan dan hanya bila diperlukan. Selain itu, mencegah infeksi juga dapat mencegah penyebaran resistensi bakteri.
- Pakailah antibiotik yang tepat untuk infeksi bakteri, dan kalau perlu disertai dengan hasil tes uji sensitivitas. Janganlah memberi antibiotik untuk penyakit infeksi virus kecuali terdapat kemungkinan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri. Untuk pasien, setiap antibiotik yang diresepkan oleh dokter harus dihabiskan. Ini dilakukan agar bakteri yang ingin diberantas benar-benar mati dan bukan hanya “pingsan” supaya bakteri tidak punya kesempatan untuk mengembangkan resistensi.
DAFTAR PUSTAKA
Center
for Desease Control and Prevention. Last update: September 8, 2015. Antibiotic/Antimicrobial Resistance. https:/www.cdc.gov/drugresistance/about.html.
Syamsyuni,
H. 2006. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi Cetakan I. Jakarta: EGC.
0 komentar:
Posting Komentar